Madiun – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun menyelenggarakan kegiatan mitigasi bencana dengan tema Water Rescue pada Rabu–Kamis, 10–11 September 2025 yang diikuti oleh 100 peserta dari kalangan masyarakat, linmas, dan potensi SAR Kota Madiun. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir dan penyelamatan korban di air yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Hari pertama pelatihan, Rabu (10/9), dipusatkan di TPA Winongo, Kecamatan Manguharjo. Para peserta mendapatkan pembekalan teori mengenai pengenalan water rescue, mulai dari jenis dan fungsi peralatan penyelamatan air, hingga teknik dasar mendayung. Materi tersebut menjadi bekal penting sebelum mereka melaksanakan praktik di lapangan.
Wali Kota Madiun, Dr. Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd., hadir langsung untuk membuka kegiatan sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta. Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kegiatan seperti ini sangat penting, karena bencana bisa datang kapan saja. Masyarakat harus siap siaga, tidak hanya secara fisik tetapi juga pengetahuan dan keterampilan. Ikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, karena ilmu yang didapat bisa menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan juga orang lain,” pesan Wali Kota.
Memasuki hari kedua, Kamis (11/9), para peserta terjun langsung dalam praktik penyelamatan di Sungai Bengawan Madiun. Didampingi oleh narasumber dari Batalyon Infanteri 501 dan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Madiun, peserta berlatih simulasi evakuasi korban di air, penggunaan pelampung, dayung, dan perahu, hingga pemberian pertolongan pertama bagi korban tenggelam.
Suasana pelatihan berlangsung penuh semangat. Meski beberapa peserta awalnya tampak canggung, namun dengan bimbingan instruktur mereka berani mencoba teknik penyelamatan secara langsung. Interaksi antara peserta dan instruktur juga menambah keakraban, sehingga kegiatan berjalan menyenangkan namun tetap serius.
Sejumlah peserta mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari kegiatan ini. Bukan hanya pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan nyata yang bisa diterapkan dalam kondisi darurat. “Latihan seperti ini membuat kami lebih percaya diri. Jika suatu saat terjadi banjir, setidaknya kami sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ungkap salah seorang peserta.
Rangkaian mitigasi bencana bertema Water Rescue ini menjadi salah satu upaya nyata BPBD Kota Madiun dalam memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana. Melalui bekal teori dan praktik selama dua hari, diharapkan peserta dapat menjadi agen kesiapsiagaan di lingkungannya masing-masing.
Dengan selesainya kegiatan ini, BPBD Kota Madiun menegaskan komitmennya untuk terus melibatkan masyarakat dalam berbagai program penanggulangan bencana. Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
