Mengikuti intruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Antisipasi Dampak LA NINA,Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Madiun mengambil langkah kesiapsiagaan menghadapi fenomena La Nina.Hal ini bertujuan untuk mencegah maupun menghindari dampak buruk bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang dipicu fenomena tersebut ada beberapahal yang dapat disiapkan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan jangka pendek dalam menghadapi dampak dari La Nina yang dapat menimbulkan beberapa kejadian bencana hidrometeorologi.
Pertama, adalah dengan memeriksa dan memastikan kesiapan personel, alat, sarana dan prasarana pendukung lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggelar apel kesiapsiagaan oleh segenap komponen di daerah provinsi dan kabupaten/kota.Selanjutnya pada level daerah diminta untuk menyiapkan rencana kontijensi (renkon) di daerah masing-masing guna melihat potensi curah hujan di daerah tersebut.Selanjutnya, Melakukan selalu melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti ,Salah satu edukasi yang dapat diberikan adalah apabila turun hujan dengan durasi lebih dari satu jam dan objek pada jarak pandang 30 meter sudah tidak terlihat, maka masyarakat di daerah lereng tebing dan sepanjang aliran sungai harus segera dievakuasi sementara.Serta melibatkan masyarakat dalam pengaktifan tim siaga bencana,Tim ini bertugas, salah satunya memantau kondisi sekitar atau pun gejala awal terjadinya banjir dan angin kencang, maupun berkoordinasi antar tim siaga di wilayah hulu dan hilir.
BPBD Kota Madiun juga telah memiliki informasi kerawanan bencana di tingkat desa atau kelurahan. Informasi tersebut dapat diakses pada Katalog Desa Rawan Bencana, sedangkan pada konteks risiko, pemerintah daerah maupun masyarakat dapat melihat pada laman atau aplikasi inaRISK yang dapat membantu untuk membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua pihak di tingkat daerah.