Madiun – Bencana bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Kita tidak bisa menghindar dari bencana, tetapi kita dapat berusaha untuk mengurangi penyebab terjadinya bencana, dapat berupaya selamat dari bencana dan mengurangi kerugian akibat bencana.
Kejadian bencana yang terjadi diantaranya merupakan bencana hidrometeorologi yakni kejadian yang tidak terlepas dari faktor pengaruh hidrologi dan meteorologi. Sedangkan kejadian bencana banjir dipengaruhi oleh kurangnya area resapan air dan intensitas hujan yang cukup tinggi.
” Sepanjang tahun 2022 telah dilaksanakan penanganan 228 kejadian bencana di wilayah Kota Madiun “ terang Ahmadi Pusdalops BPBD Kota Madiun.
Lanjutnya Berdasarkan data pengaduan serta penanganan kejadian yang dikelola oleh Pusat Pengendali Operasi BPBD Kota Madiun, wilayah Kecamatan Taman merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana, Pertolongan dan penyelamatan atau Search and Rescue ( SAR ).
Berikut adalah rincian penanganan kejadian bencana di wilayah Kota Madiun, banjir genangan terjadi sebanyak 3 kali, kebakaran terjadi sebanyak 18 kali, angin kencang dan rumah roboh terjadi sebanyak 69 kali, sementara penanganan SAR terjadi sebanyak 130 kali. Dari bencana yang terjadi, korban terdampak meninggal dunia 4 orang, dan luka-luka 2 orang.
Berdasarkan pemetaan bencana yang telah dilakukan, BPBD Kota Madiun menghimbau kepada semua masyarakat di wilayah Kota Madiun untuk selalu melihat kondisi lingkungan sekitar dan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang terjadi.
Upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan yaitu berkoordinasi dengan pihak terkait, melakukan pembersihan drainase air, melakukan mitigasi bencana di semua kalangan, melakukan assesment dan identifikasi dampak kejadian bencana, distribusi bantuan logistik sesuai dengan kebutuhan dan mengoptimalkan fungsi posko darurat bencana. ( pusdalops/pb )