Madiun – Rabu, 17/11/21 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Madiun mengadakan Sosialisasi dan Edukasi Daerah Rawan Bencana di Aula Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
“ Antisipasi bencana Hidrometeorologi dengan menaikan tanggul serta pengerukan sedimen diseluruh saluran sungai, bilamana ada banjir tim 27 siap kita turunkan dua jam harapannya teratasi masalah “ tutur Maidi Walikota Madiun.
Peserta sosialisasi berjumlah 100 orang yang berasal dari 4 kelurahan rawan bencana banjir yaitu Kel. Kelun, Pilangbango, Tawangrejo dan Rejomulyo yang juga masuk dalam wilayah Kec. Kartoharjo.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan meningkat di akhir tahun.
“La Nina memiliki siklus rata-rata 5 tahunan dan merupakan kejadian yang berulang. Pada tahun 2021 ini diprediksi akan terjadi La Nina tingkat lemah. Kota Madiun masuk dalam kategori intensitas hujan menengah dan memasuki awal musim penghujan dibulan Oktober maju 2 dasarian dengan puncak musim hujan dibulan Januari serta intensitas hujan akan menurun dibulan April 2022 “ papar Setyaris selaku Teknisi Stasiun Geofisika kelas III BMKG Nganjuk
Salah satu upaya dini yang dapat dilakukan dalam menghadapi La Nina dan bencana hidrometeorologi yaitu meningkatkan koordinasi dengan BMKG terdekat serta pemantauan secara berkala informasi iklim dan perkembangan cuaca maupun peringatan dini cuaca ekstrem.
“Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yaitu bencana hidrometeorologi “ungkap Jariyanto selaku Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun.
Selain itu, peningkatan kemampuan masyarakat juga ditingkatkan melalui mitigasi bencana. BPBD bersama seluruh dinas terkait yang memiliki tugas fungsi dan kewenangan dalam tanggap bencana telah mempersiapkan baik personilnya serta alat-alat yang digunakan untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari La Nina yaitu bencana hidrometeorologi. ( ah/pusdalops/pb )