Madiun – Saat hendak ke kamar mandi Dinny spontan berteriak minta tolong ” Ular…Ular…..Ular ” terangnya. Kemudian tetangga yang mendengar langsung menghubungi Posko Siaga BPBD, petugas bergegas meluncur kelokasi Jl. Merpati Gg. Pelatuk No. 02 Rt 46 Rw 11 Kelurahan Nambangan Lor Kecamatan Manguharjo pada pukul 22.30 wib
2, 5 jam Petugas mengalami kesulitan karena medan dimana ular berada diantara celah tembok yang sempit, setelah berbagai upaya memancing ular untuk keluar gagal dilaksanakan, akhirnya jalan terakhir ditempuh dengan terpaksa Tembok dijebol untuk segera mengevakuasi Python Reticulatus ( Sanca Kembang ) dengan panjang 2,5 m.
Pada daerah perkotaan ular ini sangat bermanfaat karena akan memangsa tikus dan kucing liar. Dalam alam liar, ia memangsa pada mamalia besar seperti rusa, babi dan hewan pengerat. Ular ini tidak takut untuk membela dirinya dan akan menggigit kapanpun, ia pertama akan mempersiapkan diri dengan berpose bentuk ‘S’ dan strike mereka berjangkau cukup panjang tergantung panjang tubuh ular tersebut. Ular ini memiliki banyak gigi berlengkung, mereka memiliki pegangan yang sangat kuat dan sangat susah dilepaskan jika tergigit. Individu berukuran besar berpotensi menyekik manusia hingga mati karena mereka memiliki otot tubuh yang sangat kuat. Telah dilaporkan beberapa serangan ular ini terhadap manusia, namun mereka sangat jarang sekali akan memangsa pada manusia. Ular Sanca Batik dimanfaatkan secara komersil untuk perdagangan kulit hewan, dari 2000 hingga 2007 Indonesia 1,247,076 individu liar telah diekspor hanya demi fashion. Ular Sanca Batik tidak memiliki masalah konservasi di Indonesia (tidak terdaftar pada IUCN Red List). Ambon, Kepulauan Anambas, Babi, Batjan, Banda Besar, Bangka, Bankak, Belitung, Boano, Kalimantan, Buru, Butung, Enggano, Flores, Halmahera, Haruku, Jawa, Kalimantan, Krakatau, Lang, Lombok, Kepulauan Mentawai, Natuna Archipelago, Nias, Obira, Kepulauan Riau, Saparua, Seram ; Simeulue, Kepulauan Sula, Sulawesi, Sumatera, Sumba, Sumbawa, Tanimbar, Ternate, Timor, Verlate, Kami ) ; Timor – Leste
Sanca batik merupakan salah satu ular yang paling menganggumkan di seluruh Asia. Dengan panjang tubuh maksimum sekitar 10 meter, ular ini adalah ular terpanjang di dunia, walaupun kebanyakan individu tidak pernah akan mencapai kepanjangan tersebut oleh karena kesediaan mangsa dan adanya lingkungan hidup optimum.
Kebanyakan individu yang ditemukan berukuran sekitar 3 hingga 5 meter panjangnya, namun spesimen sebesar 5 hingga 6 meter panjangnya kadang-kadang ditemukan.
Ular ini sangat adaptif dan dapat hidup di berbagai macam habitat, bahkan sering ditemukan di dekat tempat tinggal manusia, mulai dari hutan dataran rendah, daerah agrikultur seperti sawah dan perkebunan, semak belukar, tepi hutan bakau hingga hutan pegunungan pada ketinggian 1500m.
Ular ini merupakan constrictor (penyekik) yang sangat kuat, ia memangsa terutama pada mamalia berukuran medium hingga besar, mulai dari tikus, tupai, musang, rusa dan babi. Pada daerah dekat tempat tinggal manusia, mereka biasa memangsa pada tikus dan kucing liar.
Mereka juga merupakan perenang yang mahir, khususnya pada individu kecil yang akan segera melindungkan dirinya dibawah badan air jika merasa terancam.
Walaupun ia terutama hidup di darat, ia juga merupakan pemanjat yang mahir, dapat memanjat pohon hingga ketinggian tertentu dan mampu menaiki tembok dengan cukup gampang, sehingga ular ini sering ditemukan dan berinteraksi dengan manusia.
Ular ini memiliki corak tubuh yang sangat menyolok, ia memiliki pola berliku-liku berwarna hitam pada tubuhnya yang diselingi beberapa bercak coklat gelap atau abu-abu dengan bercak-bercak putih kecil. Kepala ular ini memanjang dengan garis hitam pada tengahnya, matanya oranye dengan pupil vertikal. Sisik ular ini berwarna-warni saat terkena oleh sinar matahari.
Ular ini menelur dalam jumlah yang sangat berlimpah, dapat mencapai hingga 124 butir telur, namun biasanya hanya 50 hingga 100 butir telur. Proses inkubasi memerlukan waktu 3 bulan, individu baru menetas sepanjang 70cm dan mirip induknya.